Routing Static pada cisco packet traser
Pendahuluan
Routing adalah sebuah metode yang digunakan untuk meneruskan paket data,membawa paket data ke pada network yang di tuju dan menghubung kan beberapa network agar dapat saling berkomunikasi.
Tujuan dari routing adalah agar dapat menghubungkan antar network yang berbeda sehingga dapat bertukar informasi dan data
Tujuan
agar pembaca dapat memahami konsep dan pemahana dari konfigurasi routing
waktu
10 menit
Pembahasan
dalam routing terdapat beberapa methode OSPF,RIP,RIPV2,EIGRP dan Static dan kali ini kita akan membahas routing Static dengan cisco Packet Trasher.dengang routing static kita harus menentukan destinations address,subne mask,dan hop atau gateway yang akan di lewati Static routing ini hampir sama di mikrotik hanya saja kalau kita mengunakan perintah CLI pada cisco
Berikut topologi dan konfigurasi nya:
Buatlah topologi seperti di gambar
kita masuk pada Routing R1
kita tambah kan ip pada interfaces g0/0 dan g0/1 sesuai topologi
untuk routing kita masukan misal
13.13.13.0 255.255.255.0 10.10.10.1
(destination ip tujuan) (subnet mask dari destinations address) (hop atau gateway pintu mana yang di gunakan untuk masuk)
R1>en
R1#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R1(config)#interface GigabitEthernet0/0
R1(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config)#interface GigabitEthernet0/1
R1(config-if)#ip address 12.12.12.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown
R1(config-if)#ip route 13.13.13.0 255.255.255.0 10.10.10.1
Kita masuk pada routing R2
ROUTER2
R2#en
R2#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R2(config)#
R2(config)#interface GigabitEthernet0/0
R2(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#exit
R2(config)#interface GigabitEthernet0/1
2(config-if)#ip address 11.11.11.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#exit
R2(config)#ip route 12.12.12.0 255.255.255.0 10.10.10.2
R2(config)#ip route 13.13.13.0 255.255.255.0 11.11.11.2
kita masuk pada Routing R3
ROUTER 3
R3>enable
R3#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R3(config)#interface GigabitEthernet0/0
R3(config-if)#ip address 11.11.11.2 255.255.255.0
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#exit
R3(config)#interface GigabitEthernet0/1
R3(config-if)#ip address 13.13.13.1 255.255.255.0
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#exit
R3(config)#ip route 12.12.12.0 255.255.255.0 11.11.11.1
lalu kita masuk pada laptop 0
berikan IP address yang yang satu network
ip address : 12.12.12.x
subnet mask : 255.255.255.0
defaault gateway :12.12.12.1
kita masuk pada laptop1
berikan IP address sesuai dengan network
IP address : 13.13.13.x
subnet mask : 255.255.255.0
defaulat getaway : 13.13.13.1
lalu untuk menguji apakah konfigurasi yang kita buat lakukan ping dengan Comand promt
Kesimpulan
Routing Static dapat di lakukan dalam berbagai topologi tetapi tidak di saran kan untuk jaringan luas karena kita harus meruting satu per satu Router yang ada dan membutuh kan waktu yang lama untuk melakukan nya sehingga tidak Efisien waktu.untuk routing dalam jaringan yang luas kita dapat menerap kan dynamic Routing dengan OSPF,RIP,EIGRP yang mengefisiensi waktu dan ringkas.
Referensi
Belajar_Cisco_CCNA_by_Muhammad_Taufik_-.pdf
0 komentar :
Posting Komentar