Routing Static pada cisco packet traser

Selasa, 14 Agustus 2018

Routing Static pada cisco packet traser


Pendahuluan
            Routing  adalah sebuah metode yang digunakan untuk meneruskan paket data,membawa paket data ke pada network yang di tuju dan menghubung kan beberapa network agar dapat saling berkomunikasi.
       Tujuan dari routing adalah agar dapat menghubungkan antar network yang berbeda sehingga dapat bertukar informasi  dan data

Tujuan
agar pembaca dapat memahami konsep dan pemahana dari konfigurasi routing

waktu
10 menit

Pembahasan
dalam routing terdapat beberapa methode OSPF,RIP,RIPV2,EIGRP  dan Static dan kali ini kita akan membahas routing Static dengan cisco Packet Trasher.dengang routing static kita harus menentukan destinations address,subne mask,dan hop atau gateway yang akan di lewati Static routing ini hampir sama di mikrotik hanya saja kalau kita mengunakan  perintah CLI pada cisco

Berikut topologi dan konfigurasi nya:

Buatlah topologi seperti di gambar



kita masuk pada Routing R1
kita tambah kan ip pada interfaces g0/0 dan g0/1 sesuai topologi
untuk routing kita masukan misal 
            13.13.13.0                        255.255.255.0                                               10.10.10.1
 (destination ip tujuan)    (subnet mask dari destinations address)       (hop atau gateway pintu mana yang di gunakan untuk masuk)


R1>en
R1#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R1(config)#interface GigabitEthernet0/0
R1(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown


R1(config)#interface GigabitEthernet0/1
R1(config-if)#ip address 12.12.12.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no shutdown

R1(config-if)#ip route 13.13.13.0 255.255.255.0 10.10.10.1





Kita masuk pada routing R2

ROUTER2

R2#en
R2#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R2(config)#
R2(config)#interface GigabitEthernet0/0
R2(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#exit

R2(config)#interface GigabitEthernet0/1
2(config-if)#ip address 11.11.11.1 255.255.255.0
R2(config-if)#no shutdown
R2(config-if)#exit

R2(config)#ip route 12.12.12.0 255.255.255.0 10.10.10.2
R2(config)#ip route 13.13.13.0 255.255.255.0 11.11.11.2




kita masuk pada Routing R3

ROUTER 3
R3>enable
R3#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
R3(config)#interface GigabitEthernet0/0
R3(config-if)#ip address 11.11.11.2 255.255.255.0
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#exit


R3(config)#interface GigabitEthernet0/1
R3(config-if)#ip address 13.13.13.1 255.255.255.0
R3(config-if)#no shutdown
R3(config-if)#exit
R3(config)#ip route 12.12.12.0 255.255.255.0 11.11.11.1






lalu kita masuk pada laptop 0
berikan IP address yang yang satu network 
ip address : 12.12.12.x
subnet mask : 255.255.255.0
defaault gateway :12.12.12.1


kita masuk pada laptop1
berikan IP address sesuai dengan network
IP address : 13.13.13.x
subnet mask : 255.255.255.0
defaulat getaway : 13.13.13.1




lalu untuk menguji apakah konfigurasi yang kita buat lakukan ping dengan Comand promt 


Kesimpulan
Routing Static dapat di lakukan dalam berbagai topologi tetapi tidak di saran kan untuk jaringan luas karena kita harus meruting satu per satu Router yang ada dan membutuh kan waktu yang lama untuk melakukan nya sehingga tidak Efisien waktu.untuk routing dalam jaringan yang luas kita dapat menerap kan dynamic Routing dengan OSPF,RIP,EIGRP yang mengefisiensi waktu dan ringkas.   

Referensi
Belajar_Cisco_CCNA_by_Muhammad_Taufik_-.pdf

0 komentar :

Posting Komentar